Sabtu, 15 Maret 2014

Makanan ber-flavonoid dengan risiko diabetes yang rendah


Flavonoid merupakan senyawa kimia yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran berwarna, dan studi laboratorium menunjukkan bahwa makanan yang mengandung flavonoid dapat bermanfaat bagi kesehatan.

“Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menambah bobot lebih pada temuan ini dengan mulai mengungkap bagaimana senyawa tersebut bekerja di dalam tubuh manusia,” Ujar Aedin Cassidy, seorang pemimpin penelitian ini. ”Studi kami sebelumnya telah menunjukkan bahwa senyawa bioakfif kuat yang ada dalam buah dan makanan lain seperti cokelat, bisa mengurangi risiko terkena serangan jantung dan diabetes tipe 2,” kata Cassidy.

Cassidy dan timnya ingin melihat apakah kelompok besar akan menunjukkan perbedaan dalam risiko diabetes dan penanda kesehatan lainnya berdasarkan asupan flavonoid mereka.

Penelitian ini melibatkan 1.997 wanita sehat  berusia 18-76 tahun, dan sekitar separuhnya adalah pasca-menopause. Para wanita menyelesaikan kuesioner makanan yang digunakan untuk memperkirakan asupan mereka dari enam jenis flavonoid. Cassidy dan rekan-rekannya juga menghitung total asupan kalori dan indeks massa tubuh (BMI), yakni ukuran berat yang terkait dengan tinggi.

Para peserta tersebut juga ditanya tentang riwayat medis keluarga mereka, kebiasaan gaya hidup, dan tingkat asupan tertinggi. Rata-rata total asupan flavonoid para wanita adalah 1,2 gram per hari, namun berkisar sekitar 0,6 gram setiap harinya pada wanita dengan asupan terendah. Selain itu, wanita dengan asupan tertinggi rata-ratanya adalah 1,7 gram. Menurut laporan tim Cassidy, teh merupakan sumber terbesar dari flavonoid dalam makanan. Terdapat juga makanan lainnya seperti buah anggur, pir, berry, jeruk dan paprika.

Para peneliti juga mengukur kadar insulin , glukosa dan tanda-tanda peradangan untuk semua peserta. Mereka menggunakan pengukuran tersebut untuk menghitung resistensi insulin . Dianggap sebagai tanda awal dari jalan menuju diabetes tipe 2 , resistensi insulin terjadi ketika tubuh tidak mampu menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif untuk mendapatkan gula darah ke dalam sel . Pada akhirnya , wanita yang mengonsumsi paling banyak dari dua jenis tertentu flavonoid yaitu anthocyanin dan flavon setidaknya memiliki resistensi insulin dan tingkat peradangan paling rendah .

“Studi berbasis populasi ini menunjukkan bahwa kebiasaan asupan flavonoid yang bernama anthocyanin, senyawa yang bertanggung jawab terhadap hadirnya warna merah atau biru pada buah berry dan buah atau sayuran lainnya, diketahui dapat memperbaiki cara kita menangani glukosa dan insulin serta mengurangi peradangan, salah satu faktor risiko penyakit jantung dan diabetes,” kata Cassidy.

Kendati demikian, penelitian ini tidaklah membuktikan bahwa mengonsumsi makanan kaya flavonoid dapat mengurangi peradangan atau resistensi insulin.

Penelitian ini juga tidak memonitor para partisipan wanita untuk melihat siapa yang benar-benar mengembangkan diabetes atau penyakit jantung. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menguji apa yang bisa dilakukan senyawa tersebut di dalam tubuh dan berapa banyak yang perlu dikonsumsi untuk menawarkan manfaat kesehatan.

Penelitian terbaru ini menunjukkan bahwa mengonsumsi seporsi buah kaya flavonoid setiap hari dikaitkan dengan kontrol yang lebih baik terhadap kadar gula darah dan tekanan darah serta dapat membantu upaya pencegahan sebagai bagian dari makanan yang sehat.

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan kata - kata yang baik